Stocks for Dummies: Lima Tips Saham untuk Pemula
Stocks for Dummies |
Tulisan ini merupakan arsip dari blog yubas.id (1/10/19)
Ajakan untuk berinvestasi akhir-akhir ini gaungnya semakin nyaring tapi masih banyak yang takut atau bahkan bingung mulai darimana. Betul kan? Maka kamu kini berada di tempat yang tepat. Investasi dalam bentuk saham adalah salah satu yang paling saya rekomendasikan untuk kamu, terutama di Bursa Efek Indonesia, bursa kita sendiri. Alasannya sederhana, Indonesia merupakan negara berkembang yang sangat potensial pertumbuhan ekonominya dan pertumbuhan ekonomi itu sendiri harus kita yang menikmatinya. Bukan asing. Aiiih, udah kayak caleg belum? ehehe..
Sebagai informasi, lima tips ini ditulis tidak hanya berdasarkan knowledge yang diperoleh dari kelas analisa sekuritas dan manajemen portofolio oleh dosen-dosen legend di FEUI tapi juga dari pengalaman saya sendiri selama ini.
1. Pilih perusahaan sekuritas yang pas!
Perusahaan sekuritas merupakan penghubung antara kamu sebagai investor dengan bursa, jadi memilih perusahaan sekuritas menjadi hal krusial yang harus kamu lakukan sebelum berinvestasi saham. Daftar perusahaannya kamu bisa akses di website BEI: https://www.idx.co.id/investor/perusahaan-sekuritas-di-kota-anda/. Pilihlah yang paling pas buat kamu, baik dari sisi fee jual-beli, lokasi kantor, platform bertransaksi, dan reputasi.
Kamu bisa cek-ricek dulu via website yang mereka sediakan. Kalau sudah sip dan pas, baru deh meluncur ke kantor mereka. Tidak ada salahnya meminta mereka mensimulasikan di depan kamu bagaimana cara menggunakan platform aplikasi mereka. Rata-rata sekuritas besar di Indonesia sudah memiliki aplikasi untuk PC dan smartphone kok.
2. Siapkan dana untuk pembukaan rekening
Banyak perusahaan sekuritas yang mengiming-imingi minimum dana pembukaan rekening dana nasabah (RDN) dengan nominal yang sangat kecil, bahkan untuk mahasiswa ada yang hanya Rp 100.000 saja. Namun, saran saya sih kamu kumpulin uang lebih banyak lagi karena akan sedikit sekali pilihan entitas dengan harga saham yang bisa dibeli dengan dana tersebut. Cek deh harga-harga saham seperti GGRM, HMSP, UNVR, INDF~
Ayolah nabung sedikit-sedikit, enggak lebih mahal dibanding handbag, peralatan naik gunung ataupun biaya jalan-jalan kamu kok. Rp 3.000.000 adalah angka minimum yang bisa saya sarankan. Worth to invest deh!
3. Belajar membaca laporan keuangan dan rasio-rasionya
Eits, kamu tidak perlu harus mahir akuntansi kok. Tenang aja, kamu tidak perlu bikin balance sheet dan bingung sendiri kenapa kok bisa gak balance-balance hahaha.. Tenang saja laporan keuangan tahunan bahkan triwulanan semuanya sudah given. Membaca laporan keuangan dibutuhkan untuk melakukan analisa kondisi entitas tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya apakah perusahaan mengalami growth atau tidak, baik dari segi laba maupun aset - kewajiban dan modalnya serta membandingkan antara satu entitas dengan entitas sejenis lainnya.
Rasio-rasio seperti PER, ROA, ROE, NPM, Book Value per share di beberapa platform sekuritas biasanya sudah given juga. Kalau tidak, silahkan google bagaimana cara mencarinya. Ini juga diperlukan untuk membandingkan dengan entitas sejenis. Pilihlah yang lebih baik rasionya. Khusus untuk book value juga dapat dibandingkan dengan harga pasar saham tersebut saat ini, apakah rasional membeli saham dengan nilai buku Rp.500 dengan harga Rp. 5000? Silahkan putuskan sendiri. Jangan heran, banyak kejadian seperti ini untuk saham-saham top di bursa. Coba deh kamu cek saham-saham di indeks LQ45~
4. Buat Portofolio setidaknya menjadi 2 Pos dan DISIPLIN!
Diasumsikan bahwa kamu sudah mengerti bahwa kamu harus memisahkan antara dana konsumsi, rekreasi dan dana darurat dengan dana untuk berinvestasi maka untuk berinvestasi saham sendiri kamu sebaiknya membagi porsinya lagi dalam RDN kamu. Minimal kamu harus membaginya menjadi dua, pos pertama untuk investasi jangka panjang kamu. Untuk pos ini pilihlah yang secara fundamentalnya baik dan entitas ini kamu yakini akan terus sustainable dalam tahun-tahun ke depan.
Sedangkan pos kedua untuk trading ataupun investasi jangka pendek kamu. Khusus untuk pos yang ini kamu harus disiplin dalam menentukan batas atas dan batas bawah. Maksudnya, batas atas adalah harga maksimal yang kamu inginkan untuk gain sedangkan batas bawah adalah harga minimal yang kamu kehendaki apabila terjadi loss. Contohnya, apabila saham ini kamu beli 2000 perak dengan batas atas 2600 dan batas bawah 1900, maka apabila trennya sedang naik kamu baru akan jual apabila telah mencapai titik 2600 dan apabila trennya sedang turun maka ketika harganya sudah 1900 kamu harus jual. Batas ini kegunaannya untuk mengendalikan sifat rakus yang umumnya dimiliki manusia serta mencegah potensi terjadinya loss yang lebih besar.
Untuk masing-masing pos, silahkan tentukan porsinya masing-masing menyesuaikan dengan kebutuhan kamu apakah jangka panjang atau pendek.
Untuk masing-masing pos, silahkan tentukan porsinya masing-masing menyesuaikan dengan kebutuhan kamu apakah jangka panjang atau pendek.
5. Do Not Believe Any Stock Recommendation!
"Kalau para analis-analis saham itu benar-benar yakin dengan analisanya bahwa besok harganya bakalan naik, mereka yang bakalan borong sendiri." Kalimat ini secara sederhana sudah menjelaskan kenapa sebaiknya kamu tidak percaya dengan siapapun yang berusaha untuk mengintervensi keputusan kamu untuk beli atau jual saham pada titik harga tertentu.
Sebagaimana ramalan cuaca, it's okay untuk percaya kalau hari ini tidak akan turun hujan tapi kalau ternyata hujan dan kamu tidak bawa payung maka yang akan basah kuyup itu kamu dan kamu tidak bisa menyalahkan siapapun selain dirimu sendiri.
Sebagaimana ramalan cuaca, it's okay untuk percaya kalau hari ini tidak akan turun hujan tapi kalau ternyata hujan dan kamu tidak bawa payung maka yang akan basah kuyup itu kamu dan kamu tidak bisa menyalahkan siapapun selain dirimu sendiri.
Bukan berarti kamu tidak boleh membaca hasil analisa saham sama sekali tapi usahakan untuk tidak selalu mengekor untuk membeli atau menjual sebuah saham pada titik harga tertentu tersebut, dan lebih baik lagi kalau kamu mau belajar bagaimana cara melihat grafik harga historikal saham tersebut dan memprediksikannya sendiri.
Akan naik atau turunnya saham sesungguhnya dapat dilihat berdasarkan grafik harganya, apakah sedang uptrend atau downtrend karena tidak mungkin harga saham hari ini akan berbeda sangat jauh dengan harga saham kemarin, kecuali terdapat force majeur seperti fraud, krisis ekonomi dan sebagainya. Sebagai pertimbangan, kamu bisa melihat grafik harga selama satu hingga lima tahun ke belakang. Grafik dapat kamu lihat di yahoo finance ataupun di platform aplikasi sekuritas kamu.
Sepertinya cukup sekian dulu deh lima tips yang bisa saya bagikan. Silahkan follow IG saya untuk melihat update tips-tips terbaru lainnya. Ciao! :)
Comments
Post a Comment